BMKG masih memantau pergerakan bibit Siklon Tropis 95S di Teluk Carpentaria untuk prediksi cuaca hari ini, Jumat 2 Desember 2022.
Dampak bibit siklon ini terhadap cuaca Indonesia adalah prakiraan hujan sedang hingga lebat di Maluku bagian tenggara dan Papua.
Keberadaan bibit siklon yang sama berpotensi memantik angin kencang di Laut Arafuru.
Gelombang laut setinggi 2,5 – 4,0 meter di Laut Arafuru sebelah timur Kepulauan Aru, perairan Amapare hingga Agats bagian barat, dan Laut Arafuru bagian timur.
Sementara itu, ada pula daerah tekanan rendah terbentuk di Semenanjung Malaysia.
Ini berpotensi menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi dan konfluensi memanjang di Laut Cina Selatan, Selat Malaka, juga dari Kepulauan Bangka Belitung hingga Selat Karimata dan di utara Kalimantan utara.
Lalu, sirkulasi siklonik di Laut Flores.
Yang ini menyebabkan terbentuknya daerah konvergensi dan konfluensi memanjang dari NTT ke NTB.
BMKG juga memantau daerah konvergensi lain yang terbentuk di sejumlah wilayah yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan di daerah sekitarnya.
Misalnya yang memanjang dari Sumatera Barat hingga Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera Barat, dari Samudera Hindia barat daya Lampung hingga Sumatera Selatan.
Juga dari perairan selatan Jawa Timur hingga Laut Jawa, di utara Kalimantan Utara, dari Laut Jawa hingga Selat Makassar, di Sulawesi bagian tengah, di Maluku, di Papua Barat, dan di Papua.
Ada pula konfluensi dengan potensi dampak yang sama di perairan timur Aceh, Selat Malaka, Jambi, Jawa bagian barat, Laut Jawa, dari Sulawesi bagian tengah hingga Papua Barat, dan di Papua.
Untuk prakiraan hujan wilayah ibu kota provinsi, BMKG memperkirakan hujan disertai petir hadir di Bengkulu, Samarinda, Pangkal Pinang dan Palembang.
Hujan lebat kemungkinan terjadi di Banda Aceh.
Sedangkan hujan skala sedang diperkirakan terjadi di Gorontalo, Bandung, Pontianak, Tanjung Pinang, Mataram, Mamuju, Padang dan Medan.
Suhu udara berkisar antara 20-34 derajat Celsius dengan suhu terendah di Bandung dan tertinggi di Mataram.
Provinsi yang berada dalam kategori “Siaga” terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, dan lainnya) dampak dari potensi hujan lebat di Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.
Tinggalkan Balasan