Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua, merupakan mahasiswa program studi Ilmu Hukum Universitas Terbuka (UT) Jambi sejak 2015.
Brigadir Yosua seharusnya diwisuda pada Selasa, 23 Agustus mendatang.
Namun, nasib nahas menimpa Brigadir Yosua sebelum dirinya sempat diwisuda.
Brigadir Yosua tewas dibunuh pada Jumat, 8 Juli 2022.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Realme 9i 5G akhirnya meluncur pada hari ini, Kamis 18 Agustus 2022.
Diumumkan di India, ponsel yang diklaim tertipis di kelasnya ini datang dengan chipset Dimensity 810, sebuah baterai berkapasitas besar dan sebuah desain yang berkilau terinspirasi keping cakram (CD) musik.
Selain itu, lagu berjudul “Joko Tingkir Ngombe Dawet” saat ini tengah menjadi perbincangan.
Lagu tersebut dipersoalkan karena dianggap kurang pantas lantaran sosok pemilik nama tersebut merupakan kakek buyut dari para ulama tanah Jawa.
Dilihat dari segi bahasa, pakar Linguistik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Makyun Subuki mengatakan lagu ini sebetulnya tidak memiliki unsur negatif.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
1.
Tiada Wisuda untuk Brigadir Yosua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua, merupakan mahasiswa program studi Ilmu Hukum Universitas Terbuka (UT) Jambi sejak 2015.
Brigadir Yosua seharusnya diwisuda pada Selasa, 23 Agustus mendatang.
Namun, nasib nahas menimpa Brigadir Yosua sebelum dirinya sempat diwisuda.
Brigadir Yosua tewas dibunuh pada Jumat, 8 Juli 2022.
Di UT, dia meraih IPK 3,28.
Dengan IPK tersebut, Brigadir Yosua terpilih untuk menghadiri wisuda di UT pusat di Jakarta.
Kepala Pusat Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan UT Maya Maria mengatakan wisudawan yang dapat hadir pada wisuda hanya mahasiswa terpilih dengan IPK minimal 2,7.
“Wisudawan lain bisa di wisuda di daerah masing-masing sesuai Unit Program Belajar Jarak Jauh melaksanakan kegiatan upacara penyerahan ijazah atau wisuda daerah,” katanya dalam rilis yang diterima Tempo pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Rektor UT Ojat Darojat atas nama sivitas akademika menyatakan turut berduka cita atas berpulangnya Brigadir Yosua.
Adapun Ojat mengatakan Brigadir Yosua telah mengetahui UT sejak lama.
Ibu Brigadir Yosua adalah alumni UT sedangkan adik Yosua adalah mahasiswa di UT.
2.
Realme 9i 5G Meluncur Hari Ini, Desain bak Keping CD Realme 9i 5G akhirnya meluncur pada hari ini, Kamis 18 Agustus 2022.
Diumumkan di India, ponsel yang diklaim tertipis di kelasnya ini datang dengan chipset Dimensity 810, sebuah baterai berkapasitas besar dan sebuah desain yang berkilau terinspirasi keping cakram (CD) musik.
Layarnya LCD 6,6 inci dengan notch tetes air di bagian atas.
Resolusi layar itu 1080p dan refresh rate 90 Hz.
Pemindai sidik jari ada di bagian sisi ponsel, jadi satu dalam kunci power.
Kamera belakangnya memiliki tiga pengaturan dengan yang utama beresolusi 50 MP dengan bukaan f/1,8 dan lensa 5P.
Sedangkan dua lainnya 2 MP untuk masing-masing, lensa potret dan makro untuk foto close-up.
Kamera depannya 8 MP.
Realme 9i 5G telah terungkap sebelumnya bakal memiliki baterai sel tunggal 5.000 mAh didukung fast charging 18 W melalui kabel dan port USB-C.
Ada juga audio jack 3,5 mm di bagian bawah.
Ponsel datang dengan Realme UI 3.0 di atas Android 12.
3.
Kontroversi Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet, Ini Penjelasan Pakar Bahasa Lagu berjudul “Joko Tingkir Ngombe Dawet” saat ini tengah menjadi perbincangan.
Lagu tersebut dipersoalkan karena dianggap kurang pantas lantaran sosok pemilik nama tersebut merupakan kakek buyut dari para ulama tanah Jawa.
Dilihat dari segi bahasa, pakar Linguistik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Makyun Subuki mengatakan lagu ini sebetulnya tidak memiliki unsur negatif.
Hal itu, kata dia, mengingat kata ngombe dawet atau minum dawet adalah hal yang tidak berarti buruk.
“Pelecehan sih mungkin enggak, ya.
Ngombe dawet itu kan bukan perkara negatif,” ujar Makyun Subuki dikutip dari laman nu.or.id pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Namun, bila dilihat dari segi kepantasan, Makyun melihat memang tidak pas.
Pasalnya, kata dia, Joko Tingkir adalah ulama dan kakek buyutnya ulama-ulama Nahdlatul Ulama (NU).
“Rasanya kurang elok dijadikan sampiran lirik lagu yang dipakai joget,” ujar penulis buku Semantik: Pengantar Memahami Makna Bahasa itu.
Karenanya, ia menegaskan bahwa bahasanya memang tidak masalah, tetapi setting bahasa tersebut yang bermasalah.
“Jadi yang sebenarnya dinilai merendahkan itu bukan bahasanya, tapi setting bagaimana bahasa itu dipakai,” jelas Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) ini.
Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Tinggalkan Balasan